masukkan script iklan disini
Napapoli, Manduamas – 23 Juni 2025
Aksi blokade jalan oleh warga Desa Napapoli, Kecamatan Manduamas, Kabupaten Tapanuli Tengah, berujung ketegangan setelah salah satu kendaraan milik perusahaan perkebunan PT NS mencoba menerobos barikade warga secara paksa. Dalam insiden tersebut, kendaraan tersebut dilaporkan sempat menyerempet salah satu warga yang ikut melakukan aksi.
Blokade dilakukan oleh puluhan warga sejak pagi hari di pintu-pintu utama jalur masuk distribusi buah segar dari wilayah perkebunan sekitar. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap pihak PT NS yang dinilai tidak memenuhi sejumlah tuntutan masyarakat, termasuk persoalan kompensasi lahan, pencemaran lingkungan, dan dugaan ketidakpatuhan terhadap perjanjian sebelumnya.
Menurut keterangan warga di lokasi, Direktur PT NS diduga berada dalam kendaraan yang memaksa masuk ke area yang diblokir. Kejadian ini langsung memicu adu mulut antara sopir kendaraan dengan para pendemo, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk intimidasi terhadap perjuangan warga.
“Salah satu dari kami hampir terluka. Kendaraan itu menyerempet saat mencoba menerobos barisan warga. Kami tidak akan mundur sebelum ada tanggapan serius dari perusahaan,” ujar salah satu perwakilan warga, yang enggan disebut namanya.
Warga mengaku telah berulang kali menyampaikan keluhan dan permintaan dialog terbuka dengan manajemen perusahaan, namun merasa tidak mendapat respons yang memadai. Blokade ini adalah bentuk kekecewaan dan tekanan terakhir agar suara mereka didengar.
Situasi sempat memanas selama beberapa saat, namun hingga sore hari, warga masih bertahan di lokasi aksi dengan pengawasan aparat keamanan dari kepolisian sektor Manduamas yang bersiaga untuk mencegah potensi bentrokan.
Sampai berita ini dirilis, pihak PT NS belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden penyerempetan maupun tuntutan warga.
Aksi ini menambah daftar panjang ketegangan antara masyarakat lokal dan perusahaan besar di sektor perkebunan yang beroperasi di wilayah Tapanuli. Masyarakat berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk memfasilitasi penyelesaian konflik secara adil dan terbuka.
Liputan: R Malau
---












Tidak ada komentar:
Posting Komentar