masukkan script iklan disini
TAPTENG (SUMUT) NAIK KELAS
Rakyat Mandiri, Daerah Maju
Tapanuli Tengah — Di kampung-kampung Tapteng, masih banyak keluarga hidup dalam kesederhanaan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Maret 2024 mencatat, ada 49 ribu penduduk miskin di kabupaten ini. Angka yang tak kecil untuk daerah yang kaya potensi alam.
Tingkat pengangguran pun cukup tinggi, 7,45%, atau sekitar 202.790 orang yang belum memiliki pekerjaan tetap. Pertanyaan pun muncul: Kenapa bisa begitu, Lae?
Sebagian karena kurangnya lapangan kerja formal. Sebagian lagi karena kebiasaan menunggu bantuan pemerintah, bukan mencari peluang. Padahal, di tengah keterbatasan, selalu ada jalan bagi yang mau berusaha.
Ayo Kerja, Jangan Cuma Demo
Banyak yang memilih turun ke jalan menuntut perhatian DPRD. Tapi setelah lelah berorasi, pulang tetap miskin. Bahkan, di tingkat desa, masih ada kepala desa yang tersandung korupsi. Akhirnya, rakyat tetap jadi korban.
“Daripada capek demo, lebih baik kerja,” ujar seorang warga di Sibuluan sambil meneguk kopi. “Bertani, berdagang, berusaha — itu jalan yang benar.”
Contohnya Dapur MBG, usaha kuliner yang kini berkembang pesat. Mereka butuh pasokan bahan segar setiap hari: sayur, buah, ayam, ikan, telur. Peluang ini terbuka lebar.
“Kenapa bukan kita yang jadi pemasoknya?” ujar seorang pemuda di Pandan.
Begitu juga dengan sawit. Banyak keluarga punya kebun kecil. Jika dikumpulkan dan dijual bersama, hasilnya bisa besar. Sewa truk, kirim ke Medan — pabrik di sana selalu butuh bahan baku. Begitu musim durian datang, jual ke kota. “Pilih yang manis pahit biar cepat laku,” kata seorang pedagang di Pasar Pinangsori sambil tersenyum.
Jangan Gantungkan Hidup ke Bupati
Bupati Masinton Pasaribu mungkin punya visi besar untuk memajukan Tapteng. Tapi, pemerintah tidak bisa menyediakan pekerjaan untuk semua orang. Anggaran daerah lebih baik difokuskan untuk infrastruktur dan fasilitas umum.
Rakyat harus bergerak sendiri.
Kalau mau Tapteng naik kelas, jangan malas. Jangan habiskan waktu di media sosial tanpa tujuan. Gunakan ponsel untuk jualan online: ikan ke Batang Toru, sayur ke Tarutung, durian ke Sidempuan.
Bisa juga beternak ayam, tanam sayur, atau buka warung kecil.
Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit.
Rakyat Mandiri, Tapteng Maju
Pegawai negeri jumlahnya terbatas. Tapi pengusaha kecil bisa tumbuh di mana-mana. Mulai dari rumah, dari halaman, dari warung kecil.
“Di keluarga kami enam bersaudara, cuma saya yang pegawai. Tapi orang tua saya bisa cukup hidup dari usaha kecil,” ujar seorang warga Barus yang kini sukses jadi pemasok ikan segar.
Pesannya jelas: jangan terlalu berharap pada pemerintah.
Kalau rakyatnya mandiri, ekonomi daerah otomatis naik kelas.
“Tapteng tidak akan naik kelas kalau rakyatnya tetap miskin.”
Mari mulai perubahan dari diri sendiri, dari hari ini.
( R.Malau)












Tidak ada komentar:
Posting Komentar